Selasa, 20 Januari 2009

SALAHKAH MEMAKAI JURUS ATM DALAM BISNIS ?

Beberapa hari yang lalu saya mendapat komplain dari salah satu supplyer sebut saja si A,karena saya membuat atau tepatnya membeli produk yang mirip dengan produk yang dia jual ke saya dengan alasan tertentu,salah satunya adalahsi A tidak bisa memenuhi kapasitas order yang kami berikan serta karena harga dari supplyer B yang lebih murah.Pada minggu yang sama saya juga disadarkan oleh seorang supplyer yang lain,sebut saja si C,bahwa produk dia juga di tiru oleh supplyer A tadi dan di supplay ke toko saya juga,awalnya memang produknya si C di beli aleh si A dan di supply ke toko saya tetapi setelah pengiriman ke 3 ternyata mutu produknya lebih jelek karena ternyata si A sudah tidak mengambil produk dari si C lagi tetapi dari si D.Nah pada minggu yang sama si C menawarkan produk yang yang biasa di supply si A kepada saya,karena sebetulnya dia yang memproduksi barang tersebut.

Pada kasus di atas sebetulnya saya dan supplyer A melakukan hal yang sama yaitu jurus ATM dalam bisnis yaitu,Amati,Tiru lalu Modifikasi.Tetapi kenapa si A sewot dan komplain kepada saya dan tidak merasa bersalah ketika si A juga meniru produk orang lain.Berarti si A ini termasuk tipe orang yang hanya siap meniru tetapi tidak siap di tiru.Dan di lapangan memang sangat banyak sekali yang punya tipikal seperti itu.Seperti yang pernah saya singgung pada tulisan saya beberapa bulan yang lalu tentang orang yang hanya siap menyaingi tetapi tidak siap di saingi.
Memang butuh kematangan berfikir dan kelapangan dada untuk siap di tiru atau di saingi,tentunya dengan koridor hukum yang berlaku di sini,terutama masalah HAKI..kalau untuk meniru atau menyaingi mungkin sebagian besar orang berani dan siap.

Bila penerapan ATM tidak melanggar HAKI,menurut saya sah-sah saja dan memang begitulah dunia bisnis bisa berjalan dan berkembang.Bila kita tidak punya bakat meniru berarti kita tidak cocok berbisnis,tetapi sebetulnya setiap manusia mempunyai bakat meniru walaupun mungkin kadarnya berbeda-beda.Coba kita cari bisnis yang tidak ada unsur ATM-nya....kok saya belum pernah menemukan yaa...sebuah ide yang kelihatan orisinil sekalipun,bisa jadi adalah hasil dari ATM juga.Misalnya ide yang paling fenomenal sepanjang sejarah yaitu penemuan Thomas Alfa Edison tentang bola lampu pijar.Bisa juga kita bilang dari hasil ATM.Nggak percaya..?.Tanya aja ama si Thomas....heheeheee......

Jadi memakai jurus ATM (Amati,Tiru,Modifikasi) dalam bisnis adalah sebuah keniscayaan.Asal tidak menjiplak 100 %, apalagi memalsukan merk misalnya,itu haram hukumnya.Bila semua unsur dalam proses ATM di ikuti dengan benar saya rasa tidak ada yang di rugikan,Mungkin malah bisa di bilang saling membantu dalam meng-edukasi pasar.Seperti dalam kasus Pocari Sweat misalnya.Pihak Pocari Sweat tidak merasa di rugikan dengan banyaknya follower yang membuat produk sejenis tetapi malah di anggap sebagai kerjasama tidak langsung dengan kompetitor untuk mengedukasi pasar terhadap jenis minuman isotonik ini,sehingga pangsa pasarnya semakin membesar dan biayanya menjadi jauh lebih murah di banding harus di edukasi sendiri oleh Pocari Sweat.Dan ternyata Pocari Sweat malah merasa di untungkan dengan banyaknya peniru (Follower).

Bila ada yang mengklaim tidak pernah meniru,saya yakin orang itu pasti bohong.Misalnya ada yang bilang; "saya membuat desain baju yang belum pernah ada,dan ini adalah orisinil ide saya tanpa ada unsur tiru-meniru".Percayakah Anda..?.Kalau saya tidak percaya...kalau memang baju itu masih ada kancingnya,masih ada lobang lengannya,masih ada lobang lehernya,masih ada kerahnya...itu adalah hasil tiruan,itu adalah hasil ATM...Tul nggak..?.
Kabar baiknya adalah..Anda boleh meniru,tetapi kabar buruknya adalah..Anda juga akan di tiru..
Bila Anda sudah siap meniru dan di tiru berarti Anda sudah layak jadi bintang di dunia bisnis yang Anda geluti...
Selamat meniru....Selamat di tiru...
Salam sukses selalu
Mukhlis,Owner GriyaRaihan.com

0 komentar: