Minggu, 31 Mei 2009

MENGEJAR KETERTINGGALAN

Alamak...udah 4 bulan tidak menyempatkan diri untuk menuangkan uneg-uneg di sini,dan ternyata sudah banyak tertinggal di banding kawan2 yang pada rajin.Tapi Alhamdulillah...blog ini dan versi wordpress PR-nya "tak sengaja" naik jadi 2,Makasih om Google.Begitu juga dengan webstore Griyaraihan.com PR-nya udah nangkring di posisi 3,sekali lagi Al-hamdulillah dan semoga transaksinya juga naik 3X lipat...Amiiiiin...

Mau nulis apa yaa..?,Ya udah belajar menuliskan perasaan lagi sambil berkhayal yg indah...

Mungkin dalam berbagai hal kita bisa lebih "maju" di banding teman atau sahabat kita,tetapi pasti kita juga mengalami ketertinggalan di bidang tertentu di banding teman atau sahabat kita.Dan siapapun pasti mengalaminya.Apakah dalam hal keimanan,kesehatan,kepintaran,kerajinan,kekayaan,kenekatan,ketakutan...dan lain-lain.
Saya juga merasakan tertinggal dalam berbagai hal di banding teman dan sahabat dekat,teman kuliah atau sekolah dulu dalam berbagai aspek.Walaupun banyak juga yang lebih tertinggal di banding saya.

Pertanyaanya adalah bagaimana kita bisa menggunakan ketertinggalan kita sebagai motivasi pribadi untuk mengejar teman atau sahabat kita yang telah mencapai level yang sudah jauh di atas kita.Dan bukan menjadikannya sebagai alasan untuk semakin lesu dan pesimis dengan kondisi kita saat ini apalagi malah menjadikan sebagia racun,seperti perasaan dengki,iri negatif dan lain sebagainya.

Ada teman yang sudah menjadi Ustadz senior,ada yang sudah lebih dulu melaksanakan ibadah haji,ada yang sudah bisa menyantuni ratusan anak yatim setiap bulannya,ada yang sudah bisa beli Honda CRV,ada yang sudah punya 5 anak,ada yang ini dan yang itu...Yang kesemuanya mungkin sudah mengunggulin kita.

Dalam bisnis misalnya,kadang kita bisa di salip oleh teman kita hanya dalam hitungan bulan,bisnisnya melesat bak Valentino Rossi...sedangkan kita masih asyik naik bajaj Bajuri...
Bila kita mau mengejar tentunya harus memakai "kendaraan" yang sepadan atau yang lebih baik di banding yang kita kejar.

Seandainya kita sudah ketinggalan 10 Km dan yang kita kejar sedang berjalan maka kita harus mengejarnya dengan berlari,tetapi bila yang kita kejar berlari maka kita harus mengejar dengan sepeda motor dan seterusnya.Tidak mungkin bisa mengejar bila kita berjalan kaki sedang teman yang kita kejar berlari.Jadi kalau mau mengejar Valentino Rossi paling tidak kita harus jadi Stoner bukan jadi komeng...he he hee...

Mari kita jadikan ketertinggalan untuk mengevaluasi dan berkaca diri lalu menjadikannya sebagai sebuah motor penggerak sekelas Ducati sehingga kita bisa mengejar ketertinggalan dengan cepat.Bagaimana caranya..?.Saya yakin Anda lebih mengerti....
Salam sukses selalu
By:Mukhlis owner GriyaRaihan.com